Posted by: Indonesian Children | April 25, 2009

APA ITU BICARA, BAHASA DAN KOMUNIKASI ? APA SAJA GANGGUAN YANG BISA TERJADI ?

BICARA, BAHASA DAN KOMUNIKASI : DEFINISI DAN BERBAGAI GANGGUANNYA
dr Widodo Judarwanto SpA

CHILDREN ALLERGY CLINIC
PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KHUSUS KESULITAN MAKAN PADA ANAK)
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Indonesia
Phone : 62-21-70081995 – 70081995
email : wido25@hotmail.com , http://pickyeatersclinic.blogspot.com/

  • Kata bahasa berasal dari bahasa latin “lingua” yang berarti lidah. Awalnya pengertiannya hanya merujuk pada bicara, namun selanjutnya digunakan sebagai bentuk sistem konvensional dari simbol-simbol yang dipakai dalam komunikasi.12
  • American Speech-Language Hearing Association Committee on Language mendefinisikan bahasa sebagai : suatu sistem lambang konvensional yang kompleks dan dinamis yang dipakai dalam berbagi cara berpikir dan berkomunikasi.13
  • Dalam Kamus Bahasa Indonesia, bahasa didefinisikan sebagai : suatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja bersama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.14,15
  • Kamus bahasa Inggris juga memberi definisi yang sama tentang bahasa.16

 

Terdapat perbedaan mendasar antara bicara, bahasa dan komunikasi.

  • Bicara adalah pengucapan,yang menunjukkan keterampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata.
  • Bahasa berarti menyatakan dan menerima informasi dalam suatu cara tertentu.
  • Bahasa merupakan salah satu cara berkomunikasi.

 

  1. Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang didengar.
  2. Bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual (menulis, memberi tanda) atau auditorik. Seorang anak
    Yang mengalami gangguan berbahasa mungkin saja dapat mengucapkan
    suatu kata dengan jelas tetapi ia tidak dapat menyusun dua kata dengan baik. Sebaliknya, ucapan seorang anak mungkin sedikit sulit untuk dimengerti, tetapi ia dapat menyusun kata-kata yang benar untuk menyatakan keinginannya.

Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah

  • artikulasi,
  • masalah suara,
  • masalah kelancaran berbicara (gagap),
  • afasia (kesulitan dalam menggunakan kata­kata, biasanya akibat cedera otak)
  • keterlambatan dalam bicara atau bahasa.

Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan bicara dan bahasa juga berhubungan erat dengan area lain yang mendukung seperti fungsi otot mulut dan fungsi pendengaran.

Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana seperti bunyi suara yang “tidak normal” (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk mengerti atau menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme oral-motor dalam fungsinya untuk bicara dan makan.18
Gangguan perkembangan artikulasi meliputi kegagalan mengucapkansatu huruf sampai beberapa huruf. Sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf itu sehingga menimbulkan kesan bahwa bicaranya seperti anak kecil. Selain itu juga dapat berupa gangguan dalam pitch, volume atau kualitas suara.18
Afasia yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk kata­kata atau kehilangan kemampuan untuk menangkap arti kata­kata sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung dengan baik. Anak-anak dengan afasia didapat memiliki riwayat perkembangan bahasa awal yang normal, dan memiliki onset setelah trauma kepala atau gangguan neurologis lain (contohnya kejang).18,19,20
Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi spasme tonik dari otot otot bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.18,19

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Salim P, Salim Y, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Edisi kedua.Jakarta: Modern English Press;1995.
  2. Alwi H, Sugono D, Adiwinata SS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Departement Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai pustaka;2005.
  3. Oxford Learner’s Dictionary, New Ediition. Oxford University Press. 2003
  4. Coplan, James. Normal speech and language development : Pediatric In Review1995; 91­99
  5. Markum, AH. Gangguan perkembangan berbahasa. Dalam : Markum, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S, editor. Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1991; 56­69
  6. Virginia W, Meredith G, Dalam : Adam, boeis highler. Gangguan bicara dan bahasa. Buku ajar penyakit telinga, hidung, tenggorok. Edisi 6. Jakarta : EGC, 1997 ; 397­410.Kaplan, Harold I. Gangguan komunikasi. Dalam : I Made Wiguna, editor. Sinopsis psikiatri : Bina Rupa Aksara, 1997 ; 766­82

 

 

Supported  by
CLINIC FOR CHILDREN

Yudhasmara Foundation

JL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Indonesia 102010

phone : 62(021) 70081995 – 5703646

http://childrenclinic.wordpress.com/

 

 

 

Clinical and Editor in Chief :

DR WIDODO JUDARWANTO

email : judarwanto@gmail.com

 

 

 

 

 

 

 

Copyright © 2009, Clinic For Children Information Education Network. All rights reserved.

 


Leave a comment

Categories